SEORANG GURU HONORER DIPECAT KARENA MINTA GAJI 2 TAHUN BELUM DIBAYAR, PANTASKAH?

Selamat malam sahabat ! Pantaskah seorang guru honorer yang dipecat gara-gara meminta gaji yang belum dibayarkan? Silahkan sahabat baca info berikut ini sebagai suatu renungan bagi kita semua. Dimanakah letak keadilan........

Guru Honor SDN Oefafi Meliyati Dipecat karena Minta Gaji

Bermaksud meminta gajinya yang belum dibayar selama dua tahun, guru honor pada SDN Oefafi, Desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Adi Meliyati Tameno malah dipecat dan dilaporkan ke polisi oleh lepala sekolah, Daniel Sinlae. Kasus itu kini ditangani aparat Polres Kupang di Baubau.

Ditemui di kediamannya, Senin (7/3/2016) sore, Meliyati yang didampingi kedua orangtuanya Muas Tameno dan Elisabeth Tameno-Laktosi menceritakan kisahnya. Turut mendampingi Meliyati, Direktris LBH APIK NTT, Ansi D Rihi Dara, SH dan dua kuasa hukumnya, Ester Day dan Hermin Y Boelan, SH.

Meliyati mengatakan, sejak tahun 2009 dia menjadi guru honor di SDN Oefafi dengan gaji Rp 250 ribu per bulan dari dana BOS. Saat itu SDN Oefafi dipimpin kepala sekolah (kasek) Samuel Noman. Tidak ada masalah pembayaran honor.

Tahun 2011, Samuel diganti Taderihi Bihak. Ketika Taderihi meninggal dunia kepala sekolah diganti Ferdinan Hina.

"Tahun 2012, honor kami dibayar semua oleh Pak Ferdinan. Namun pada tahun tahun 2013 saat saya minta honor di bendahara Aris Tusbenu katanya honor tidak bisa dibayar karena pak Ferdinan tidak ada kerja sama dengan dia sehingga dana BOS tidak cair dan masih tersimpan di bank," kata Meliyati.

Pada bulan Juli 2014, Ferdinan Hina diganti Daniel Sinlae. Menurut Meliyati, sejak pembayaran gaji guru honor tidak lancar lagi dengan alasan dana BOS belum cair. Namun, saat itu Daniel secara pribadi meminjamkan uang untuk guru PNS dan guru honor dalam jumlah bervariasi.

"Untuk guru PNS sebesar Rp 1 juta dan untuk guru honor dipinjamkan Rp 2 juta. Saya sendiri dipinjamkan Rp 3 juta. Saya menandatangani kwitansi pinjaman uang dari pak Daniel," kata Meliyati.



Beberapa saat setelah peminjaman uang itu, lanjut Meliyati, kepala sekolah meminta guru-guru tandatangani LPJ (Laporan Pertanggungjawaban) tahun 2013 dan mereka mengikutinya meski belum mendapat honor. Di LPJ itu ditulis laporan penggunaan uang termasuk pembayaran gaji guru honor, susun soal dan lainnya.

Beberapa waktu kemudian, demikian Meliyati, petugas Banwas Kabupaten Kupang datang ke sekolah bertemu para guru untuk klarifikasikan LPJ 2013.

"Saat itu Banwas, Pak Pelokila mengatakan LPJ 2013 itu tidak sah dan kami salah besar karena belum terima uang honor tapi sudah tandatangani LPJ 2013. Kami semua minta maaf ke Banwas. Tapi kami tidak tahu masalah itu sudah sampai di mana," kata Meliyati.

Pada bulan Oktober 2015, demikian Meliyati, Daniel memanggil empat guru yakni dua guru honorer, Simeon Noman dan dirinya serta dua guru PNS yakni Seli Zakarias dan Orpa Noman. "Kepala sekolah menawarkan uang sebesar Rp 1 juta. Saya tidak menjawab mau atau tidak karena Pak Daniel tidak jelaskan itu uang apa, dari mana dan untuk apa," kata Meliyati.

Pada bulan November 2015, kata Meliyati, Kabid SD, Kornelis Haran dan Pengawas Sekolah, Melkianus Seik, datang ke sekolah.

"Dalam pertemuan itu baru saya tahu kalau Seli sudah terima Rp 250 ribu dan Simeon terima Rp 1 juta dari tawaran kepaka sekolah itu.Saat itu saya langsung bilang, ini seperti kerja tidak transparan. Lalu pak Daniel bilang, itu hari ibu tolak to dan beta jawab, beta waktu itu diam karena butuh penjelasan. Uang itu dana BOS atau pinjaman atau apa, tapi bapak tidak jawab. Saat itu Kabid tanya kepada kepala sekolah uang itu sebenarnya uang apa, dan beliau baru jujur beritahu kalau uang itu dana BOS tahun 2014 triwulan III," kata Meliyati.

Lantaran hingga Desember 2015, sekolah belum membayar honornya dan dia sudah tidak punya uang sama sekali maka tanggal 22 Desember 2015 Meliyati mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada bendahara Aris yang isinya sebagai berikut.

"Bendahara dan kasek cairkan dana bos bagi pake uang natal sedangkan saya disuruh kerja". Lalu dibalas oleh bendahara; "ibu pung SMS saya teruskan ke kasek".

"Saya saat itu sudah sangat emosi sehingga saya balas lagi "mau pi mana sa SMS na silahkan. Saya sudah kecewa dan marah karena honor belum dibayarkan juga. Dana BOS di mana?" kata Meliyati yang masih tinggal bersama orangtuanya.

Buntut dari SMS itu, demikian Meliyati, tanggal 18 Januari 2016 kepala sekolah menggelar rapat dengan guru dan setelah membahas beberapa hal, di hadapan seluruh guru, Daniel memecat Meliyati karena alasan SMS tersebut.

"Saya dipecat katanya karena SMS itu. Apakah saya salah meminta hak saya? Pak kepala sekolah juga mengatakan bahwa saya jangan melawan arus karena dia punya banyak teman di serse. Besok pagi saya ke sekolah, pak Daniel usir saya, katanya saya sudah dipecat. Bahkan nama saya diabsen sudah dicoret dan ditulis diberhentikan, akhirnya saya tidak mengajar lagi," kata Meliyati.

Meliyati mengaku kaget karena pada akhir Februari 2016 aparat Polres Kupang memanggilnya untuk diperiksa dalam kasus pencemaran nama baik Daniel. Dua orang yang dilaporkan Daniel ke polisi yaitu Meliyati dan Ketua Komite Ferdinan Noman.

"Dua minggu lalu saya diperiksa katanya saya mencemarkan nama baik kepala sekolah lewat SMS dan media. Minggu lalu polisi panggil lagi untuk kembalikan SK pengangkatan saya. Dan saya juga diminta untuk kembalikan surat panggilan polisi. Polisi itu juga menyarankan saya berdamai saja dengan pak Daniel," kata Meliyati.

Meliyati menambahkan, aktivitas belajar mengajar di sekolah itu berjalan tidak sebagaimana mestinya. "Anak-anak sampai tidak terima raport 2 tahun karena raport tidak ditandatangani kepala sekolah. Ijasah untuk siswa yang lulus, diambil di rumah kepala sekolah," katanya.
 
Orpa, guru PNS di SDN Oefafi membenarkan pernyataan Meliyati. Menurutnya, sekolah itu dulu menjadi sekolah contoh karena fasilitasnya lengkap dari proyek plan. Tapi sekarang fasilitas sekolah itu rusak karena tidak ada biaya pemeliharaan.

"Saya juga diberi surat penolakan oleh Pak Daniel dengan alasan saya sakit terus. Padahal saya memang sakit lalu saya menghadap pimpinan dinas (PPO) dan saya pingsan di sana lalu mereka membawa saya pulang. Semoga kepala sekolah yang baru bisa lebih baik," kata Orpa.

Daniel Sinlae belum bisa dikonfirmasi Pos Kupang. Dihubungi melalui telepon genggamnya, Senin (7/3/2016) malam, baik dengan cara ditelepon dan pesan singkat (SMS), belum mendapat jawaban dari Daniel.

Sumber : tribunnews.com

Semoga bermanfaat !

3 Responses to "SEORANG GURU HONORER DIPECAT KARENA MINTA GAJI 2 TAHUN BELUM DIBAYAR, PANTASKAH?"

  1. Halo sayang
    Saya adalah MRS FARIDAH ABAS
    Anda butuh pinjaman mendesak?
    Apakah Anda memerlukan proyek pinjaman?
    Membeli rumah atau mobil?
    Membayar hutang?
    "Pinjaman Investasi"
    Anda memiliki kesulitan keuangan?
    Anda telah ditolak oleh bank dan ditipu oleh penipu?
    Kami menawarkan pinjaman dengan suku bunga 2%.
    Kami di sini untuk membuat masalah Anda sesuatu dari masa lalu !!
    Silahkan email kami sekaligus, kami menjamin perawatan segera
    Dalam 24 jam

    Hubungi: Faridahabasloancompany@gmail.com
       Kami (Faridahabasloancompany@gmail.com) kami menyimpan kata-kata kami !!!!

    Terima kasih telah memilih kami.

    BalasHapus
  2. CERITA INI KISAH NYATA SAYA JADI PNS dulunya Saya hanya Seorang tenaga Honorer di Sekolah Dasar 8 Tahun Saya Jadi Tenaga honorer Belum diangkat Jadi PNS , Saya Sudah berkali2 mengikuti Ujian dan bahkan Saya Sempat putus asa,Namun Teman2 Kasi saran dan Semangat.
    Alhamdulilla akhirnya saya jd PNS Terimakasih kepada Bpk. Drs Iwan Hermanto Soetjipto, di BKN PUSAT, Dan Dialah Yang membantu Kelulusan saya, Alhamdulillah NIP dan SK Saya Tahun ini Bisa keluar.Teman Teman2 yg ingin seperti Saya, Anda bisa mencoba Hubungi, Bpk Drs Iwan Hermanto Soetjipto, M.INF.Sys. No Tlp; 085222372425 beliau selaku Direktorat Pengolahan data di Bkn pusat. Muda2an bpk masih mau membantu anda

    BalasHapus
  3. Hati-hati dan selalu waspada dengan adanya penawaran pinjaman uang dari Faridah Abbas dari Nigeria dengan alamat email faridahabasloancompany@gmail.com dan nomor telepon 2347011637560 karena teman saya sudah tertipu oleh Wanita tersebut sehingga kehilangan uang banyak sekali.

    BalasHapus